RSS

Ketika DIA Menyapa


Pagi itu tegang dan khawatir campur aduk jadi satu
Baju hijau telah kukenakan, kaki mulai bergerak-gerak tak sabar ingin segera berlalu.
Perlahan perawat membantu melepas jilbab yang kupakai, lalu menggantinya dengan penutup kepala yang lain.
"Wah, ummi pake shower cap bi..." ujarku.
Suamiku tersenyum.
"Ga ah, itu jilbab gaul kok.." jawabnya sambil mengusap pundakku. Aku tertawa. Perawat pun ikut tersenyum.
Beberapa saat kemudian pintu pun dibuka lebar. Kuciumi  tangan suamiku, meminta doa darinya.
"yang tenang ya mi..bismillah..."
"bismillah...." sahutku sambil tersenyum. Kulepas tangannya. Perawat mendorong ranjangku ke dalam. Ruangan serba hijau dengan lampu sorot besar, seperti yang selama ini hanya kulihat di layar kaca.
Dan entah bagaimana, hanya dengan kehendakNYA lah, puluhan menit itu dapat terlewati.
Yang ku tahu kemudian aku merasakan sebuah ciuman di pipi.
Ciuman yang tak akan ku salah mengenali, karena berasal dari bibir yang tak pernah berhenti mendoakan aku bahkan sebelum aku lahir di dunia.
"sakit bu...", ujarku. Betapa manjanya aku sampai-sampai kata pertama yang keluar dariku adalah sebuah rengekan.
"iya nak..sabar ya.." bibir mulia itu menjawab.
samar-samar terdengar pula suara suami tercinta, serta ejekan jahil dari adikku.
Allah masih memberi kesempatan padaku untuk kembali menghadapi dunia.

Terimakasih ku ucapkan pada suami tercinta, yang telah memperjuangkan yang terbaik demi kesembuhanku, telah mencurahkan cinta dan doanya padaku.
Terimakasih padamu ibu,wanita mulia yang penuh kasih merawatku seperti saat aku masih kecil.
Terimakasih pada adik satu-satunya, yang menghiburku dengan cara uniknya sendiri.
Terimakasih padamu bidadari mungilku, Azka Husna Azzahra, atas pengertian yang sungguh membuatku takjub. Atas cinta yang tak perlu terucap, atas pelukan yang menghangatkan serta kecupan-kecupan kecil yang serasa menyembuhkan.
Terimakasih pada seluruh dokter dan perawat yang telah bersedia menjadi perantara Allah mengangkat penyakit dari tubuh ini.

Terimakasih padaMU Yaa Allah, karna tlah sudi menyapa hambaMU yang mungkin terlalu lama lupa



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 #TheDunStory. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates