RSS

Lihat!!


Saya mengenalnya sekitar tujuh bulan yang lalu.
Di Budi Mulia Baby Day Care, tempat Azkadun bersekolah.
Awalnya saya tidak memperhatikan dia, hingga suatu siang saat saya menengok Azkadun. Saya sedang duduk di lantai, kemudian dia berjalan menuju ke arah saya. Dengan cara berjalan yang tidak biasa; kedua tangan menjulur ke depan, serta mata yang tidak menatap ke depan melainkan ke atas. Saya masih belum menarik kesimpulan, sampai akhirnya kaki mungilnya membentur pelan lutut saya. Perlahan dia jongkok, meraba-raba mencari benda apa yang ditendangnya. Saya terdiam. Dia meraba rok saya, mengernyitkan dahi sambil terus mencoba menganalisa siapa yang sedang dihadapinya.
"itu umminya de Azka, mbak Kinan..." Kata seorang guru.
"ini umminya de Azka? Azkanya mana?" tanyanya. Matanya mengerjap-ngerjap, kepalanya menengadah. Cukup sudah untuk saya mengerti. Perlahan saya ambil tangannya, saya sentuhkan ke tangan Azkadun.
"ini Azka..." ujar saya.
"ini Azka? Azka tangannya keciiill...masih baby ya? kakinya juga kecil... rambutnya mana? ah...Azka ga punya rambuuutt...karna Azka masih baby?" begitu celotehnya sambil terus berusaha menyentuh anggota tubuh Azkadun satu per satu.

Kinan, nama gadis kecil itu.
Kehilangan kemampuan melihat sejak umur 6 bulan, karena terjatuh & kepalanya terbentur.
Namun sungguh, ketika Allah mengambil salah satu indra manusia, maka Dia akan menguatkan indra lainnya. Betapa terkejutnya ketika esok harinya kami bertemu lagi, dia sudah hafal dengan suara saya.
"umminya de Azka ya?" pekiknya sambil -tetap- menyentuh ujung rok saya. Dan dia mampu menghafal suara semua teman sekolah beserta guru-gurunya. Ketika seorang temannya menangis, dia langsung berkata, "itu pasti Mirza yang nangis di dekat pintu..." saya bengong, menatap anak bernama Mirza yang menangis dan -memang benar- sedang berdiri di dekat pintu. Di lain hari ketika saya memangku Azka, ada anak yang mendekat lalu memangil, "Azka!" lalu Kinan pun berkata, "tu, Azka..dipanggil Mba Ashya...". Dan memang benar, yang memanggil tadi bernama Ashya.

Dan hari ini....
Akal saya agak meracau dibuatnya. Saya seperti biasa sedang memangku Azkadun ketika Kinan mendekat. Dia membawa botol air minum bergambar Shaun The Sheep yang cukup menarik perhatian Azkadun. Azkadun mencoba menggapai botol air minum itu, menjulur-julurkan tangan ke arah Kinan sampai terpukul lah si botol air.
"Eh, Azka mau ambil botolku ya?" ujar Kinan.
"Iya mbak Kinan..botolnya bagus, Azka jadi pingin pegang..." jawab saya.
"Azka...Azka...ini botol mbak Kinan, suka ya? bagus ya? sini, LIHAT siniii...botolnya bagus ya? sini,sini Azka...LIHAT botolkuuu..." Kinan setengah berteriak sambil mengetuk-ngetuk botol minumnya.
Saya tertegun. Apa yang dipikirkan oleh seorang anak umur 4 tahun, yang tidak bisa melihat, kemudian menyuruh temannya untuk 'melihat'? Adakah dia mengerti apa itu 'melihat'? Ataukah hanya sekedar karna terbiasa mendengar kata "lihat sini" tanpa tau artinya? tapi dengan gerakan jarinya yang mengetuk-ngetuk botol untuk menarik perhatian Azkadun agar 'melihat' ke arahnya itu.....hmm....apakah dia menerjemahkan 'lihat sini' itu sama dengan 'dengarkan ini'?
Entahlah, bingung saya...

Kinan...
Entah bagaimana rupa semesta dalam benaknya.
Entah seindah apa warna-warni dalam imajinya.
Namun biarlah...
Kita takkan pernah tau bagaimana KuasaNYA tak henti memberi terang dalam hatinya.
Copyright 2009 #TheDunStory. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates